Kamis, 15 Desember 2011

NIFAS DENGAN KRAM PADA BETIS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN KRAM PADA BETIS



LANDASAN TEORI
IBU NIFAS DENGAN KRAM PADA BETIS

A.    Definisi
Kram pada betis adalah kontraksi yang terus menerus dari otot atau sekelompok dan terasa amat nyeri. Biasanya yang terkena adalah otot-otot pada bagian depan paha, otot paha bagian belakang, dan otot betis, tetapi secara teoritis semua otot dapat mengalami kejang atau kram (M. AR. Gayo, Buku Pintar Kesehatan) .
Kejadian kram betis berkaitan dengan kurangnya makan, sehingga terdapat perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium, kalsium, dan natrium yang menyebabkan terjadinya perubahan berkelanjutan dalam darah dan cairan tubuh. Ditambah makanan yang masuk berkurang sehingga terjadinya perubahan metabolisme tubuh yang menjurus ke arah pembakaran lemak dan protein dengan menimbulkanbadan keton (Ida Bagus Gede Manuaba).
Perubahan metabolisme dapat mengubah keseimbangan asam-basa, cairan tubuh dan darah sehingga menambah terjadinya kram pada kaki. Keluhan ini berangsur-angsur akan menghilang dengan masukan makanan yang bertambah.
B.     Sebab-sebab kram menurut Hardianto Wibowo (1994) yaitu :
1.      Karena kesalahan sistematik
2.      Terjadinya perubahan temperatur yang mendadak
3.      Gangguan susunan garam dalam darah / peredaran darah di betis terganggu
4.      Badan terlalu lelah
5.      Kram pada otot betis biasanya disebabkan oleh terlalu banyak garam fosfat dalam darah, kurangnya zat kapur.

C.    Penatalaksanaannya
Adapun penatalaksanaan kram meliputi :
1.      Tanpa perlu pengobatan akan hilang sendiri
2.      Sewaktu kram, cobalah berdiri diatas lantai tanpa alas kaki lalu gosok dan genggam kuat-kuat otot betis yang kram
3.      Tekuklah kaki agar otot betis menjadi lebih panjang
4.      Cobalah berjalan diatas tumit beberapa kali sehari dan jangan cepat bangun dari tempat tidur
5.      Saat kram gosoklah atau urut dengan obat luar dan makanan dapat ditambah buah-buahan dan sayur-sayuran hijaus
D.    Pencegahan
Untuk mencegah kram, kurangilah minum susu dan coba makan tablet kalsium 3× /hari 1 tablet.















ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN KRAM PADA BETIS
TERHADAP Ny. W DI DESA RESTU BARU
KEC. RUMBIA LAMPUNG TENGAH

I.                   Pengumpulan Data
Tanggal 4 juli 2007 pukul 10.30 WIB.
A.    Identitas
Nama ibu       : Ny. W                              Nama Suami : Tn. N
Umur             : 20 tahun                          Umur             : 25 tahun
Agama           : Hindu                              Agama          : Hindu
Pekerjaan       : Ibu Rumah Tangga          Pekerjaan      : Tani
Suku              : Bali                                  Suku              : Bali
Pendidikan    : SMP                                Pendidikan    : SMP
Kebangsaan   : Indonesia                         Kebangsaan  : Indonesia
Alamat          : Restu Baru, Kec.             Alamat          : Restu Baru, kec.
                        Rumbia Lampung-                                  Rumbia Lampung-
                        Tengah                                                    Tengah            
B.     Anamnesa
Pada tanggal 4 Juli 2007 pukul 10.30 WIB.
1.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa kaki ibu kram setiap melakukan aktifitas pada post partum hari ke-3.
2.      Riwayat Persalinan Sekarang
Melahirkan tanggal 1 Juli 2007 pukul 21.00 WIB.
a.       Kala I       :  7 jam, pengeluaran slym.
b.      Kala II     :  30 menit, persalinan spontan, perdarahan 100 cc. Bayi lahir dengan jenis kelamin laki-laki, BB 3100 gram, PB 50 cm, APGAR Score 9/10 tidak ada cacat bawaan, keadaan umum bayi baik.
c.       Kala III    :  25 menit, perdarahan 150 cc, plasenta lahir spontan, berat 600 gram, panjang tali pusat 53 cm. flish dan katiledon lengkap.
d.      Kala IV    :  Pengawasan dalam 2 jam berlangsung normal, kontraksi uterus baik, jumlah perdarahan 200 cc.
e.       Lama persalinan kala 1 sampai dengan kal IV 7 jam 55 menit dengan jumlah perdarahan 450 cc.
f.       Penyulit dan komplikasi tidak ada
g.      Tindakan dan pengobatan masa persalinan : pemberian oxitosin 10 unit IM pada 8 menit pertama dan dilakukan perenggangan tali pusat terkendali.
3.      Riwayat Kesehatan
Ibu tidak pernah menderita sakit parah sehingga harus dirawat dirumah sakit, ibu juga tidak mengidap penyakit keturunan seperti asma, DM, Hypertensi dan lain-lain. Selama hamil ibu rajin memeriksakan kehamilannya ke bidan minimal 6× selama hamil.
4.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan menahun seperti TBC dan penyakit keturunan seperti ASMA.
5.      Riwayat Psikososial
a.       Ibu merasa senang kelahiran bayinya, apalagi ini adalah anak pertama. Suami dan keluarganya juga merasa bahagia dengan kelahiran anggota baru dalam keluarga mereka.
b.      Ibu berencana akan melahirkan setelah anaknya berumur 5 tahun dan ibu berjanji akan menggunakan alat kontrasepsi setelah 40 hari pasca persalinan.
6.      Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.       Nutrisi
Sebelum melahirkan     :   ibu makan 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk-pauk, sayur, buah dan susu, ibu minum air putih 8 gelas / hari.
Setelah melahirkan       :   ibu mkan 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk-pauk, tempe, telur, buah dan susu dengan porsi sedang, ibu minum air putih 6 gelas / hari.
b.      Eliminasi
Sebelum melahirkan     :   BAB 1× sehari
                                         BAK 5 – 6× sehari      
Setelah melahirkan       :   BAB 1× sehari
                                         BAK 3× sehari.
c.       Istirahat / tidur                 
Sebelum melahirkan     :   7 – 8 jam perhari
Setelah melahirkan       :   kurang dari 6 jam perhari karena ibu merasa kesakitan saat bergerak akibat kram pada betis.
d.      Personal hygiene
Sebelum melahirkan     :   mandi 2 kali perhari dan ganti baju 2 kali setiap hari
Setelah melahirkan       :   mandi 2 kali sehari, ganti baju 2 kali sehari dan ganti duk 3 kali sehari.

e.       Aktifitas
Sebelum melahirkan     :   ibu melakukan kegiatan sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
Setelah melahirkan       :   ibu merasa lemah dan harus dibantu orang lain untuk melakukan pekerjaan sehari-hari karena kram pada tungkai kakinya.
C.    Pemeriksaan Fisik Post Partum
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan umum           : letih
Kesadaran                   : composmentis
2.      Tanda-tanda Vital
TD                   : 120/80 mmHg
Nadi                : 78× /menit
Pernapasan      : 24× /menit
Temperatur      : 37ºC
3.      Pemeriksaan Fisik
Rambut                    :  berwarna hitam sedikit kotor
Muka                       :  tidak ada oedema, ada sedikit cloasma gravidarum
Mata                        :  fungsi pengelihatan baik, kelopak mata tidak ada pembengkakan, simetris, konjungtiva merah muda sclera putih.
Hidung                    :  tidak ada pembengkakan dalam, simetris kiri dan kanan, fungsi penciuman baik, keadaan bersih.
Mulut / gigi              :  tidak ada kelainan bentuk, terdapat caries dan stomatitis.
Telinga                     :  simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik.
Leher                       :  tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
Dada                        :  buah dada simetris kiri dan kanan, putting menonjol ASI keluar tetapi tidak banyak.
Abdomen                 :  terdapat striae livida dan lineanigra, TFU ½ pusat simpisis, uterus teraba keras, vesika urinaria kosong, kontraksi uterus kuat.
Genetalia                 :  agak kotor, tidak ada oedema, varises tidak ada, tidak ada heacting, lochea rubra, warna dan bau normal.
Ekstremitas atas       :  lengkap kiri dan kanan, fungsi pergerakan baik, tidak ada oedema kedaan bersih.
Ekstremitas bawah  :  Tungkai tidak ada oedema, fungsi pergerakan kurang baik karena sering kram, tidak ada cacat, tidak ada varises, lengkap kiri dan kanan.    
II.                Interprestasi Data Dasar
Tanggal 4 juli 2007
A.    Diagnosa
Ibu post partum hari ketiga dengan kram pada betis.
Dasar     :   1.  Ibu mengatakan masih banyak mengeluarkan darah dari kemaluannya
                  2.  Ibu mengatakan kram pada betis
                  3.  Ibu mengatakan kesulitan beraktifitas
B.     Masalah
Gangguan beraktifitas
Dasar     :   1.  Ibu mengatakan betisnya kram
                  2.  Ibu tampak lemah
C.    Kebutuhan
Mobilisasi dini
Dasar     :   Ibu merasakan sakit kram dibagian betis
III.             Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial terjadi tromboflebitis
Dasar     :   Ibu nifas dengan kram
IV.             ­­­Identifikasi Kebutuhan Tindakan dan Kolaborasi
bila terjadi tromboflebitis maka segera dilakukan kolaborasi dengan dokter atau segera lakukan rujukan.
V.                Perencanaan
1.      Jelaskan kondisi ibu saat ini
a.       Jelaskan kepada ibu tentang kram
b.      Jelaskan penyebab kram
2.      Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini
a.       Ajarkan ibu untuk berjalan di atas tumit beberapa kali sehari.
b.      Anjurkan saat ibu kram untuk berdiri di lantai tanpa alas kaki, lalu gosok dan genggam kuat-kuat otot betis yang kram.
c.       Anjurkan saat ibu kram untuk menekuk kaki agar otot betis menjadi lebih panjang dan gosok dengan balsem atau minyak kayu putih.
3.      Anjurkan ibu untuk mengurangi minum susu dan coba makan tablet kalsium 3× /hari 1 tablet.
4.      Anjurkan ibu untuk senam nifas
a.       Jelaskan pada ibu tentang pentingnya senam nifas
b.      Ajarkan pada ibu tehnik senam nifas
c.       Anjurkan pada ibu untuk melakukan senam nifas setiap pagi.
d.      Evaluasi kemampuan ibu mengulang latihan yang sudah diajarkan

5.      Anjurkan ibu untuk breast care
a.       Jelaskan pada ibu pentingnya breast care
b.      Jelaskan pada ibu cara breast care
c.       Anjurkan pada ibu untuk melakukan breast care secara teratur
d.      Libatkan keluarga terutama untuk suami, untuk memberikan dukungan pada ibu.
VI.             Pelaksanaan
1.      Menjelaskan kondisi ibu saat ini
a.       Menjelaskan pada ibu tentang kram
b.      Menjelaskan pada ibu penyebab kram, kram pada ibu nifas karena terlalu banyak garam fosfat dalam darah, kekurangan zat kapur, terlalu lelah dan gangguan susunan garam dalam darah / peredaran darah di betis.
2.      Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini
a.       Mengajarkan ibu untuk berjalan di atas tumit beberapa kali sehari.
b.      Menganjurkan dan mengajarkan ibu saat kram untuk berdiri dilantai tanpa alas kaki, lalu gosok dan genggam kuat-kuat otot betis yang kram.
c.       Menganjurkan dan mengajarkan saat ibu karam untuk menekuk kaki agar otot betis menjadi lebih panjang dan gosok dengan balsem dan minyak kayu putih.
3.      Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum susu dan memberikan tablet kalsium 3× /hari 1 tablet.
4.      Menganjurkan ibu untuk senam nifas
a.       Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya senam nifas
b.      Mengajarkan pada ibu tehnik senam nifas
c.       Menganjurkan pada ibu untuk melakukan senam nifas setiap pagi
d.      Mengevaluasi kemampuan ibu mengulang latihan yang sudah diajarkan.
5.      Menganjurkan ibu untuk breast care
a.       Menjelaskan pada ibu pentingnya breast care karena dapat membantu memperlancar dan memperbanyak produksi ASI.
b.      Menjelaskan pada ibu cara breast care.
c.       Menganjurkan pada ibu untuk melakukan breast care secara teratur minimal 2× sehari pagi dan sore sebelum mandi.
d.      Melibatkan keluarga terutama untuk suami, untuk memberikan dukungan pada ibu dengan cara selalu mengingatkan  ibu untuk melakukan breast care sebelum mandi.
VII.          Evaluasi
1.      Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini
2.      Ibu melakukan mobilisasi dini
3.      Ibu bersedia mengurangi minum susu dan minum tablet kalsium dan sudah mengerti aturan minumnya
4.      Ibu mengerti tenang pentingny senam nifas dan berjanji akan melakukan senam nifas setiap pagi di rumah
5.      Ibu mengerti tentang cara breast care dan berjanji akan mengulangi di rumah
6.      Proses involusi baik, tinggi fundus uteri ½ pust sympisis
Catatan perkembangan I tanggal 7 Juli 2007 (6 hari post partum)
S    :   Ibu mengatakan kram pada kaki berkurang
O    :   a.   Keadaan umum ibu baik
          b.   Nyeri kram pada betis sudah mulai berkurang
          c.   Tanda-tanda Vital
                TD      : 105/70 mmHg
                RR      : 20× /menit
                Nadi   : 80× /menit
                Temp  : 36,5ºC
          d.  Involusi uterus baik, kontraksi baik
          e.   Tinggi fundus uteri 3 jari atas simpisis
          f.   Pengeluaran ASI banyak
          g.   Lochea serosa         
          h.   Eliminasi      : BAK 5× /hari
                                      BAB 1× /hari
A    :   Diagnosa
          Ibu post partum hari ke-6
          Dasar      :   a.    Ibu partus tanggal 1 Juli 2007 pukul 21.00 WIB
                             b.    Pengeluaran pervaginam lochea serosa
                             c.    TFU 3 jari atas sympisis, kontraksi baik
          Masalah      :  kram pada betis masih dirasakan
          Dasar          :  ibu enggan melakukan aktifitas yang berlebihan
          Kebutuhan :  penyuluhan tentang pemberian ASI eksklusif
          Dasar          :  ibu post partum hari ke-6
P    :   1.   Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
a.       Jelaskan pada ibu bahwa keadaan ibu sehat, kram betisnya sudah mulai berkurang.
b.      Observasi keadaan umum ibu, TTV, proses involusi uterus dan pengeluaran lochea.
          2.   Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya agar bayi mendapatkan ASI eksklusif
a.       Menganjurkan ibu makan dan minum yang cukup serta memenuhi gizi
b.      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup agar tenaganya pulih kembali

Catatan perkembangan II tanggal 15 Juli 2007 (2 minggu post partum)
S    :   Ibu mengatakan kram pada kaki masih terasa
O    :   a    Keadaan umum ibu baik
          b.   Nyeri kram pada betis masih terasa
          c.   Tanda-tanda Vital
                TD      : 110/70 mmHg
                RR      : 20× /menit
                Nadi   : 80× /menit
                Temp  : 36,5ºC
          d.  Involusi uterus baik
          e.   Fundus tidak teraba lagi atas simpisis
          f.   Pengeluaran ASI banyak dan lancar
          g.   Lochea alba
          h.   Eliminasi      : BAK 5 – 6× /hari
                                      BAB 1× /hari
A    :   1.   Diagnosa
                Ibu post partum hari ke-14 berjalan normal
                Dasar   :  a.  Ibu partus tanggal 1 Juli 2007
                               b.  ASI banyak dan lancar
                               c.  TFU tidak terba lagi diatas simpisis
                               d.  Pengeluaran pervaginam lochea alba
          2.   Masalah   :    kram pada kaki ibu masih terasa
                Dasar   :  Ibu masih sulit melakukan aktifitas sehari-hari
          3.   Kebutuhan  
                a.  Penyuluhan tentang nutrisi untuk ibu menyusui
                    Dasar  :    1)   Ibu post partum hari ke-14
                                    2)   ibu melakukan pemberian ASI eksklusif
                b.  Penyuluhan tentang konseling KB
                    Dasar  :    Ibu ingin menjarangkan kehamilan
P    :   a.   Jelaskan kondisi ibu saat ini
          b.   Observasi keadaan umum ibu
          c.   Observasi proses involusi
          d.  Jelaskan tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui
          e. Anjurkan pada ibu agar tidak menggunakan Alkon pada saat menyusui ASI eksklusif
          f.   Kunjungan rumah
Catatan perkembangan III 12 Agustus 2007 (6 minggu post partum)
S    :   Ibu mengatakan kram pada kaki sudah tidak terasa lagi
O    :   a.   Keadaan umum ibu baik
          b. Nyeri kram pada betis sudah tidak terasa lagi
          c.   Tanda-tanda Vital
                TD      : 110/70 mmHg
                RR      : 20× /menit
                Nadi   : 80× /menit
                Temp  : 36,5ºC
          d.  Ibu memberikan ASI eksklusif
          e.   ASI sudah lancar
A    :   1.   Diagnosa
                Ibu post partum 6 minggu berjalan normal
                Dasar   :  a.  Ibu post partum tanggal 1 Juli 2007
                               b.  ASI sudah lancar
                               c.  TFU bertambah kecil
          2.   Masalah
                sudah tidak ada karena kram sudah tidak terasa lagi
          3.   Kebutuhan
                Ibu memakai alat kontrasepsi
                Dasar   :  Ibu memilih alat kontrasepsi KB suntik yang 3 bulanan.
P    :   a.   Jelaskan kondisi ibu saat ini
          b.   Observasi keadaan umum ibu
          c.   Observasi proses involusi
          d.  Jelaskan tetang kebutuhan nutrisi selama ibu menyusui
          e.   Pemberian alat kontrasepsi suntik KB 3 bulanan
          f.   Anjurkan pada ibu agar suntik ulang pada 3 bulan berikutnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar