Selasa, 27 September 2011

Obgyn pertemuan 1 " Konsepsi Nidasi "

Konsepsi adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma.

Ovulasi  (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan.Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).

Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke sebelas sampai empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel telur) sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari wanita dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi perempuan dan xy zigot menurunkan bayi laki – laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula. (Rustam Mochtar, 1998 : 18-19)

Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel – sel desidua yaitu sel – sel besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang – kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi , dimulailah diferensiasi sel – sel blastula. Sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac sedangkan sel – sel yang tumbuh besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embrional plate) diantara amnion dan yolk sac.
Sel – sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionik membrane) yang kelak menjadi korion. Sel- sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan yaitu sitotrofoblas (sebelah dalam) dan sinsitio trofoblas (sebelah luar)
Villi koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang – cabang dan disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion leave.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon – hormon chorionic gonadotropin (HCG). (Rustam Mochtar, 1998 : 19-21)


oke..ini adalah uraian perkembangan embrio manusia..

1. Pembelahan / Perkembangan Awal Embrio

2. Setelah terbentuk zigot, maka beberapa jam kemudian terjadi pembelahan zigot sehingga terbentuk dua blastomer. Dalam tiga hari selama perjalanan ke tuba, akan terbentuk sekelompok blastomer yang sama besar sehingga, hasil konsepsi berada dalam stadium morula.

3. Setelah sampai di stadium Morula, terjadi akumulasi cairan sehingga terjadi blastula yang akhirnya terbentuk blastokista.
Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut massa sel dalam (Inter cell mass). Blastokista diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam endometrium.

C. Nidasi
Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai reasi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid).
Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir.
Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur, alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta. Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang disebut desidua (desidua basalis). Desidua dibagi menjadi dua daerah, yaitu:
1. desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus
2. desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri
3. desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.

D. Plasentasi
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin dan sebaliknya, menyalurkan CO2 dari janin ke ibu.
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.

E. Cairan Amnion
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini terdapat cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) pada kehamilan berkisar antara 1000 – 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi oleh dindinmg selaput amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi, juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.


F. Perkembangan Embrio tingkat lanjut
1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang nantinya akan membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.

2. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3
Pada tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas dan mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral corpus dan distal. Selanjutnya akan terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan kaki. Juga mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung, otak, paru-paru, hati, ginjal, usus.

3. Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4
Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami pertumbuhan yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih kencang dan dapat etrdengar menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung berdetak sangat cepat sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa.

.4. Perkembangan bulan ke 5-6
Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga badan dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, anda akan merasakan gerakan janin untuk pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan. Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda menendang.

5. Perkembangan bulan ke 7-8
Janin kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara. Janin juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering berbeda dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin mulai bangun dan menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.

.6. Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir
Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya terbaring turun, siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan disebut “masuk pintu atas panggul”, namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu atas panggul sampai kelahiran dimulai.

Jumat, 23 September 2011

Jurus Membuat Anak pria

FROM :  http://www.luckymahrus.com/health-family/1-parenting/9-faktor-faktor-yang-menentukan-jeniskelamin-
pada-bayi.html

 
Faktor-Faktor Yang Menentukan Jenis Kelamin Pada Bayi
Mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan sama saja.” Kata-kata itu sering kita dengar dari pasangan yang sedang menunggu datangnya buah hati. Tapi kadang-kadang dalam hati mereka, ada keinginan yang tak bisa disangkal bahwa mereka punya harapan agar anak yang lahir perempuan atau laki-laki. Bisakah anak yang lahir kita rancang sebagai laki-laki atau perempuan? Bisa!
Di bawah ini ada beberapa faktor yang dapat menentukan jenis kelamin pada calon buah hati Anda, diantaranya:
1. Faktor makanan
 Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Suami harus makan makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium, sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam, mineral kalium dan natrium.
 Jika menginginkan bayi laki-laki
Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, mineral, dan magnesium. Sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium (lihat jenis makanan diatas).
2. Faktor waktu (kapan berhubungan)
 Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Lakukan coitus (persetubuhan/senggama) 2–3 hari sebelum ovulasi (masa subur). Dengan demikian, hanya kromosom X yang lebih bertahan lama sampai menunggu sel telur terlepas dari ovarium. Ovulasi adalah saat terlepasnya sel telur dari indung telur dalam rahim.
 Jika menginginkan bayi laki-laki
Waktu berhubungan dilakukan sedekat mungkin dengan ovulasi, sebaiknya tepat pada ovulasi, berkisar antara 12 jam sebelumnya.
Bagaimana mengetahui periode masa haid? Pada saat temperatur atau suhu tubuh meningkat. Anda bisa menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan mencatatnya sebagai record dan alatnya dapat dibeli di apotek-apotek.
http://www.luckymahrus.com/health-family/1-parenting/9-faktor-faktor-yang-menentukan-jeniskelamin-
pada-bayi.html 2
3. Faktor penetrasi
 Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Suami harus menghindari penetrasi terlalu dalam pada saat berhubungan. Sehingga diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus berenang menuju sel telur.
 Jika menginginkan bayi laki-laki
Suami disarankan untuk melakukan penetrasi yang dalam pada saat berhubungan, sehingga sebagian besar dari sperma Y langsung masuk ke rahim.
4. Faktor Orgasme
 Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Usahakan istri tidak mencapai orgasme selama berhubungan. Secresi cairan yang keluar dari kemaluan wanita akan menjadi alkaline (basa) jika terangsang, hal ini akan mendorong aktifitas spematozoa Y.
 Jika menginginkan bayi laki-laki
Upayakan istri dapat orgasme lebih awal dari suami atau bersamaan.
5. Faktor persiapan istri
 Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Sebelum coitus, basuh vagina dengan 2 sendok makan larutan white vinegar/cuka yang sudah dicampur dalam 1 liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun.
 Jika menginginkan bayi laki-laki
Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda kue yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih, sehingga suasana menjadi basa.
6. Faktor posisi
 Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Disarankan posisi waktu berhubungan adalah yang klasik/berhadapan yaitu, posisi istri di atas suami sehingga sperma tertampung di sekitar mulut rahim.
http://www.luckymahrus.com/health-family/1-parenting/9-faktor-faktor-yang-menentukan-jeniskelamin-
pada-bayi.html 3
 Jika menginginkan bayi laki-laki
Posisi suami pada waktu berhubungan berada di atas istri. Hal ini mengikuti sifat dari spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran (sel telur).

lagu untuk para coass

lagu kegiatan para coass ^_^

kami dokter anastesi :   http://www.box.net/shared/h3rbp2h20q
teman refarat ku :    http://www.box.net/shared/r4ct137tap
katrol tanpa dosa :    http://www.box.net/shared/i2y1t6vney
laporan jaga malam :  http://www.box.net/shared/0znlvkp8u4
Jangan bersedih dan putus asa
Selalu ada jalan bila kau terus berdoa
Gapai bintangmu gapai impian
Jangan menyerah sebelum kau mencoba
Saatnya tiba kau kan bahagia
Melihat bintangmu bercahaya
Tunjuk satu bintang dan raihlah
Jangan kau berhenti dan menyerah
Saatnya kan tiba bintangmu bersinar
Saat impianmu jadi nyata

Kamis, 22 September 2011

jurus membuat anak cewe ataupun cowo

ngin Bayi Lelaki atau
Perempuan ?






Banyak pasangan yang ingin memilih jenis kelamin bayinya dengan melakukan berbagai cara. Diantaranya mungkin dengan posisi-posisi seksual tertentu. Namun, ada pula pasangan yang memilih jenis kelamin bayi karena faktor kesehatan mengingat beberapa penyakit keturunan sering dikaitkan dengan jenis kelamin. Contohnya, distropi otot, hemofilia, hidrosepalus yang kebanyakan menurun pada anak laki-laki.

Yang Alami
Cara-cara alami ini sudah diteliti para pakar. Dapat dikatakan paling aman dan murah dilakukan dibanding dengan teknologi yang butuh biaya besar. Penelitian para pakar ini meliputi kondisi cairan di vagina, makanan, aktivitas seks dan lain-lain.

Pisang: Bayi Laki-Laki
Mitos di Perancis mengatakan banyak makan pisang bisa memperoleh bayi laki-laki. Prof Dr Jean Choukron, ahli obsteri dari Perancis-lah yang tertarik meneliti hubungan pisang dengan melahirkan bayi laki-laki. Ternyata pisang banyak mengandung sodium dan kalium. Kemudian Dr Jean mengumpulkan berbagai jenis makanan yang banyak mengandung sodium dan kalium. Hasilnya, selain pisang ya kentang, buah aprikot, buah peach dan daging. Dr Jean pun melakukan penelitian pada beberapa pasangan yang hanya diberikan makanan mengandung sodium tinggi. Hasilnya 85 % dari mereka melahirkan bayi laki-laki.
Magnesium & Kalium: Bayi Perempuan
Dr Jean juga melakukan penelitian pada makanan yang banyak mengandung magnesium dan kalium. Makanan ini banyak terdapat pada susu yoghurt, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan mengurangi konsumsi garam. Hasilnya, ternyata sebagian besar pasangan yang mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium dan kalium berhasil melahirkan bayi yang mereka harapkan yaitu bayi perempuan.
Lelaki Berseks Tinggi
Sedangkan pakar di Texas mengatakan lelaki yang aktif dalam kehidupan seksualnya memungkinkan memiliki bayi laki-laki. Sedangkan yang kurang aktivitas seksualnya lebih memungkinkan memiliki bayi perempuan. Kesimpulan ini mereka dapatkan setelah melakukan penelitian sperma pada laki-laki beraktifitas seks tinggi dan sebaliknya. Hasilnya lelaki yang beraktivitas seks tinggi dalam spermanya lebih banyak mengandung kromosom y, yaitu kromosom pembentuk calon janin laki-laki.
Cara Jitu dengan Teknologi
Cara alami memang agak repot dan tak semua pasangan sanggup mengikuti aturan yang diharuskan, karena aturannya cukup berat. Ada cara yang lebih jitu yaitu menggunakan teknologi.
Pemisahan Kromosom Ayah
Dengan pewarnaan DNA sperma ayah dapat diketahui mana yang mengandung kromosom X atau kromosom Y. Kromosom pilihan ini dipisahkan lalu dipertemukan dengan sel telur ibu. Dengan proses pembuahan buatan, embrio yang berhasil dibuahi dimasukkan ke dalam uterus ibu. Proses selanjutnya sama seperti proses alami.

Cara ini sudah diujicobakan di peternakan Amerika. Ketika akan dilakukan pada manusia banyak kalangan yang memprotes dengan alasan etis. Walau begitu banyak pasangan diam-diam melakukan cara ini.
Kiat Mendapatkan Bayi Laki-laki
Sperma
Sperma harus memancar di dalam mulut rahim yang terbuka. Jangan di dinding vagina atau di bibir vagina.

Seks
Lakukan hubungan seks 2 minggu setelah mens. Pada ovulasi dan menjelang ovulasi.
Air Pembilas
Saat akan berhubungan intim sempatkan diri anda membilas vagina dengan cairan alkalin. Bisa didapat dari 2 sendok serbuk baking soda yang dimasukkan ke dalam gayung berisi air hangat.

Penetrasi
Lakukan penetrasi sedalam mungkin sehingga sperma mengarah sedekat mungkin ke leher rahim.
Multi Orgasme
Perbanyak cairan vagina dengan melakukan berkali-kali orgasme, sebelum terjadi ejakulasi.
Kiat Mendapatkan Bayi Perempuan
Sperma
Sebaiknya sperma memancar jauh dari bagian mulut rahim.
Seks
Lakukanlah hubungan intim empat hari setelah ovulasi.
Air Pembilas
Bilas dengan air asam yang bisa anda dapatkan dari satu sendok teh cuka putih dicampur dengan segayung air hangat. Bilaslah 2,5 hari setelah ovulasi.
Penetrasi
Penetrasi tak terlalu dalam sehingga sperma melewati saluran vagina.

Menunda Orgasme
Tundalah orgasme setelah penetrasi dan ejakulasi agar alkalinitas cairan vagina berkurang. Karena cairan vagina mengandung alkalin. (yz)

Sumber: www.resep.web.id