Senin, 19 Desember 2011

mekanisme persalinan

  Mekanisme Persalinan

MEKANISME PERSALINAN NORMAL
PRINSIP DASAR
Partus dibagi menjadi 4 kala, yaitu:
Kala 1
Kala 1 disebut juga dengan kala pembukaan , dimana serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm.
Kala II
Kala II disebut dengan kala pengeluaran , oleh karena berkat kekuatan his dan kekuatan ibu mengedan janin didorong keluar sampai lahir.
Pada kala ini his lebih kuat dan lebih cepat ± 2 sampai 3 menit sekali, biasanya kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka his

Kala III
Kala III atau kala uri , plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan.
Kala IV
Pada kala ini dimulai dari lahirnya plasenta dan lamanya I jam, pada kala ini harus diobservasi perdarahan postpartum
PIMPINAN PERSALINAN KALA I
PENGAWASAN PERSALINAN
Segera setelah pasien datang , periksalah jantung, paru-paru dan apakah ada indikasi kontra untuk pemberian narcosis, juga periksa nadi, suhu dan pernafasan yang dicatat tiap 4 jam, jika persalinan lebih dari 24 jam atau timbul panas, pemeriksaan dilakukan tiap 2 jam, tensi dicatat tiap 6 jam.
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Pemeriksaan abdomen sama seperti pemeriksan abdomen pada kunjung antenatal, hanya pada kali ini ditekankan pada penentuan letak, posisi dan berat janin serta denyut jantung janin. Pada kala ini pengawasan dilakukan tiap 3 jam.
PENGAWASAN DENYUT JANTUNG JANIN
Frekuensi denyut jantung janin yang normal antara 120-150/menit, dengan rata-rata 140/menit. Pada waktu his denyut jantung turun menjadi 90-100/menit, tetapi akan kembali normal dalam 15-20 detik.
PEMERIKSAAN REKTAL
Pemeriksaan rectal mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya tidak memasukan kuman kedalam jalan lahir, tidak perlu disinfektan, kerugianya tidak memberikan informasi yang akurat mengenai pembukaan dan presentasi janin.

PEMERIKSAAN DALAM (Vaginal toucher)
Pemeriksaan dalam adalah pemeriksaan kebidanan yang terpenting karena mempunyai beberapa keuntungan ,yaitu:
1. Untuk menentukan apakah pasien benar dalam keadaan in partu.
2. Untuk menentukan factor janin dan panggul
3. Menentuka ramalan persalinan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan dalam:
 Keadaan perineum
 Sistokel dan rektokel
 Pengeluaran pervaginam
 Serviks
 Ketuban
 Presentasi, titik penunjuk dan posisi
 Turunya kepala
 Pemeriksaan panggul.
 Tumor jalan lahir
PIMPINAN PERSALINAN KALA II
TANDA-TANDA KALA II SEBAGAI BERIKUT:
1. His lebih sering dan kuat
2. Pasien mulai mengejan, pengejanan ini timbul secara reflektoris karena kepala janin sudah sampai di dasar panggul.
3. Show lebih banyak, kadang-kadang diikuti sedikit perdarahan
4. Pasien seperti ingin buang air besar, hal ini disebabkan karena tekanan kepala janin pada dasar panggul dan juga pada rectum.
5. Perineum mulai menonjol dan anus mulai membuka, tanda ini akan Nampak bila betul-betul kepala sudah didasar panggul dan mulai membuka pintu.
6. Pada multipara, pasien akan dipindahkan keruang bersalin pada pembukaan 5 cm dan pada primipara pada pembukaan 7 cm.



PERSALINAN SUNGSANG
JENIS-JENIS PIMPINAN PERSALINAN SUNGANG
1.PERSALINAN PERVAGINAM
Persalinan spontan (spontaneous breech)
Janin dilahirkan dengan kekuatan ibu dan tenaga ibu sendiri, cara ini disebut dengan cara Bracht.
Manual aids (partial breech extraction; assisted breech delivery)
Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong.
Ekstrasi sungsang (total breech extraction)
Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong

2. PERSALINAN PER ABDOMINAM
Persalinan dengan cara seksio sesarea
TEKNIK PERSALINAN SUNGSANG
1. CARA KLASIK
Prinsip cara melahirkan bahu dan lengan secara klasik ini ialah melahirkan lengan belakang lebih dahulu, karena lengan belakang berada dalam ruangan yang lebih luas, sacrum baru kemudian melahirkan lengan depan yang berada dibawah simfisis, tetapi bila lengan depan sulit untuk dilahirkan, maka lengan depan diputar menjadi lengan belakang, yaitu dengan memutar gelang bahu kea arah belakang baru kemudian lengan belakang ini dilahirkan.
Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong pada pergelangan kakinya dan dielevasi ke atas sejauh mungkin, sehingga perut janin mendekati perut ibu
Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukan kedalam jalan lahir dan dengan jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fosa kubiti kemudian lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah-olah lengan bawah mengusap muka janin.
Untuk melahirkan lengan depan , pegangan pada pergelangan kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong dan ditarik cunam kebawah sehingga punggung janin mendekati punggung ibu.
Dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan.
Bila lengan depan sukar dilahirkan, maka harus diputar menjadi lengan belakang, gelang bahu dan lengan yang sudah lahir dicengkram dengan kedua tangan penolong sedemilian rupa sehingga kedua ibu jari penolong terletak dipunggung dan sejajar dengan sumbu badan janin jari-jari lain mencengkram dada. Putaran diarahkan ke perut dan dada janin, sehingga lengan depan terletak dibelakang, kemudian lengan belakang ini dilahirkan dengan teknik tersebut.
Deventer melakukan cara klasik ini dengan tidak mengbah lengan depan menjadi lengan belakang. Cara ini disebut cara Deventer.
Keuntungan cara klasik ini dapat dipergunakan pada semua persalinan sungsang tapi kerugiannya adalah lengan janin masih relative tinggi didalam panggul, sehingga jari penolong harus masuk kedalam jalan lahir yang dapat menimbulkan infeksi.

2. CARA MUELLER
Prinsip melahirkan bahu dan lengan dengan cara ini ialah melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dengan cara ekstrasi, baru kemudian melahirkan lengan dan bahu belakang.
Bokong janin dipegang secara femuro felviks, yaitu kedua ibu jari penolong diletakan sejajar spina skralis media dan jari telunjuk pada Krista iliaka dan jari-jari lain mencengkram paha bagian depan, dengan pegangan ini badan janin ditarik cunam kebawah sejauh mungkin sampai bahu depan tampak dibawah simfisis dan lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan bawahnya.

3. CARA BICKENBACH’S
4. CARA MAURICEAU
5. CARA CUNAM PIPER

Tidak ada komentar :

Posting Komentar