KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Shalawat beriringan salam
kita panjatkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW dan para sahabatnya sekalian,
yang mana pada tahun 2009 - 2010 M ini penulis dapat menyusun makalah “Lotus
Birth”.
Dalam hal
ini, penulis menyadari berbagai kelemahan kekurangan dan keterbatasan yang ada.
Sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan disana
sini, baik penulisan terutama dalam bidang isi dan sistematika uraiannya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak dalam rangka tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya,
kepada Allah jualah penulis berserah diri serta memohon taufik hidayah-Nya. Kepada
teman - teman dari segenap pembaca makalah ini, kiranya makalah yang sederhana
ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan suri teladan bagi kehidupan kita
semua. Amiin.
Cilacap, 6
Desember 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bidan menjadi ujung tombak untuk membangun kesehatan masyarakat. Bersama
komponen lain bidan berada di barisan paling depan untuk membantu masyarakat.
Terutama bidan yang berada di desa, terlebih mereka yang bertugas di daerah
terpencil dan jauh dari sarana pelayanan kesehatan. Upaya pembangunan keluarga
sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak bisa dipisahkan. Bidan adalah ujung
tombak pembangunan keluarga sejahtera dari sudut kesehatan dan pemberdayaan
lainnya. Bidan menempati posisi yang strategis karena biasanya di tingkat desa
merupakan kelompok profesional yang jarang ada tandingannya. Masyarakat dan
keluarga Indonesia di desa, dalam keadaan hampir tidak siap tempur, menghadapi
ledakan generasi muda yang sangat dahsyat. Bidan dapat mengambil peran yang
sangat penting dalam membantu keluarga Indonesia mengantar anak-anak dan remaja
tumbuh kembang untuk berjuang membangun diri dan nusa bangsanya.
Kalau seorang bidan tidak mampu memberikan petunjuk kepada suatu
keluarga, karena penyakit yang diderita seorang anggotanya berada diluar
wewenangnya, seorang bidan segera bisa mengirim anggota keluarga yang
bersangkutan ke tingkat referal yang lebih tinggi. Dengan demikian, para bidan,
dalam jaman yang modern sekarang ini, memiliki peran luar biasa untuk
memelihara kesehatan keluarga di tingkat pedesaan dan rumah tangga. Para bidan bisa
menjadi detektor dan sekaligus advokator yang ampuh. Alasannya sederhana.
Perubahan sosial budaya dan ciri kependudukan tersebut diatas mengundang
perubahan peran tenaga-tenaga pembangunan, seperti bidan, yang lebih tinggi
dalam mengantar anak-anak muda dan remaja membangun keluarga kecil yang bahagia
dan sejahtera. Karena tuntutan yang demikian tinggi, bidan tidak bisa santai
menanggapinya.
Keluarga dan penduduk masa depan menghendaki pelayanan dengan standard
internasional yang bermutu, tahan banting dan karena usia harapan hidup yang
panjang, tuntutan atas pelayanan bermutu itu akan berlangsung untuk masa yang
sangat lama.
BAB II
PEMBAHASAN
B.
Definisi Lotus Birth
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek
meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan
lahir secara utuh, daripada ikut
menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton's jelly yang
menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan. Tali
pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut
umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau
penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas
(dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997). "Penundaan
Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam
perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan
intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut."
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di
klinik dan rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu dan
bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru
lahir .
Sementara penolong persalinan segera melakukan penilaian Apgar dan hal
lain yang diperlukan oleh bayi seperti
suction atau rangsang taktil, sedangkan prosedur yang lebih lanjut ditunda
terlebih dahulu sampai satu jam setelah melahirkan. Tali pusat bayi dipegang
dengan tangan ibu, atau dipegang oleh ayah atau asisten penolong persalinan
selama penjahitan ibu.
Karena adanya praktek budaya yang berbeda maka proses pengawetan plasenta
dilakukan dalam berbagai cara yang berbeda. Beberapa orang lebih memilih untuk
menyimpan plasenta sehingga dapat menguburkannya dengan anak di akhir kehidupan
anak tersebut. Sedangkan yang lainnya membiarkan plasenta sampai mengerut dan
mengering secara alami dan kemudian dikuburkan. Salah satu contohnya adalah
Orang-orang Igbo di Nigeria, mereka menguburkan plasenta setelah lahir dan
sering menanam pohon diatas kuburan plasenta tersebut.
Pada Lotus Birth, kelebihan cairan yang dikeluarkan plasenta disimpan dalam mangkuk atau waskom terbuka
atau dibungkus kain, lalu didekatkan dengan bayi. Kain yang digunakan
untuk menutupi plasenta atau wadah yang
digunakan harus memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta
mendapatkan udara dan mulai mengering serta tidak berbau busuk. Garam laut
sering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang
minyak esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti
goldenseal, neem, bersama dengan lavender
juga digunakan untuk tambahan
antibacterial.
Apabila tindakan pengeringan plasenta tidak diterapkan dengan baik
plasenta akan memiliki bau yang berbeda, bau tersebut dapat diatasi dengan penanaman plasenta secara langsung
atau didinginkan setelah minggu pertama pasca persalinan.
Manajemen aktif Kala Tiga
persalinan merupakan praktek dan pelatihan medis umum yang digunakan untuk
mempercepat kelahiran plasenta. Tahap-tahap manajemen aktif kala tiga tersebut adalah : pemberian
oksitosin, pengkleman tali pusat segera, memotong tali pusat, peregangan tali
pusat terkendali, masase fundus.
C.
Asal – usul Lotus Birth
Amerika merupakan negara perintis Lotus Birth, hal tersebut tercantum
dalam catatan tertulis. Didalamnya disebutkan bahwa Lotus Birth sebagai langkah
pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka. Meskipun
merupakan suatu fenomena alternatif yang baru, penundaan pemotongan tali pusat
, sudah ada dalam budaya Bali dan budaya
orang Aborigin.
Oleh karena itu, keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak
fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari
klien yang telah memilih dan membaut keputusan tentang tindakan tersebut.
Praktek Modern dari Lotus Birth
menunjukkan bahwa mamalia yang mempunyai 99% bahan genetik hampir sama dengan
manusia, yaitu simpanse pun membiarkan
plasenta utuh, tidak merusak atau memotongnya. Hal tersebut dikenal dengan
fakta primatologists. Lotus Birth, saat ini merupakan informed choice yang
dilakukan minoritas dari homebirth
dan hospital birth hal tersebut dapat
dilihat dari hasil penelitian Sarah Buckley, MD dan Int'l Bidan Robin Lim. Untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai Lotus Birth kita dapat melanjutkan pendidikan
berlisensi sertifikasi bidan dan perawat bidan atau juranl penelitian seperti
dalam majalah kebidanan dan Midwifery
Today and Mothering.
Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya
kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan Lotus Birth. Referensi mengenai Lotus Birth
ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi.
D.
Lotus Birth di Bali
Bali memiliki berbagai tradisi dan ritual mengenai proses kelahiran.
Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan
berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu
kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat
kelahiran.
Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan pendekatan hands-off yaitu praktek yang meminimalisir intervensi
yang dilakukan terhadap ibu hal tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu
meyakinkan dirinya dengan didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan
terus-menerus menentramkan hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan
tubuhnya yang sebenarnya telah dirancang
untuk mampu melahirkan secara alami.
Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan mantra gayatri
untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang muslim menyambut
kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah SWT.
Selain menyayikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan
menyentuh yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali
pusat utuh setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta
tetap satu unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali
pusat merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara tiba-tiba dapat
mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu dilakukan Lotus
Birth.
Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk beristirahat bersama-sama, skin-to-skin
kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah satu cara
yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah dengan
cara pembakaran tali pusat. Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali
pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga
memungkinkan bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting.
Selama proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri
sampai tali pusat habis dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil
oleh ayah untuk dikubur di halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu
dapat menemukan cara atau jalan ke rumah keluarga tersebut.
Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan
bayi, adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal tersebut dillakukan
maka akan memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan untuk manusia bertahan
hidup.
E.
Mengapa Lotus Birth?
Setiap ibu memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan
ibu untuk memilih Lotus Birth:
1.
Tidak ada keinginan ibu
untuk memisahkan plasenta dari bayi
dengan cara memotong tali pusat
2.
Supaya proses transisi bayi
terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan penolong persalinan untuk
memotong tali pusat pada waktu yang tepat.
3.
Merupakan suatu penghormatan
terhadap bayi dan plasenta.
4.
100% menjamin bahwa bayi
mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.
5.
Mendorong ibu untuk
menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga
bayi mendapat perhatian penuh.
6.
Mengurangi kematian bayi
karena pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian besar pengunjung akan lebih
memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.
7.
Alasan rohani atau
emosional.
8.
Tradisi budaya yang harus
dilakukan.
9.
Tidak khawatir tentang
bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.
10.
Kemungkinan menurunkan
risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali
pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
11.
Kemungkinan menurunkan waktu
penyembuhan luka pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk
penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu penyembuhan akan minimal)
Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut tidak berarti tali pusat menjadi tidak
berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai
volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif.
Penutupan semua jaringan TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti
berdenyut. Tali pusat dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.
Beberapa manfaat dilakukannya Lotus Birth diantaranya
:
1.
Tali pusat dibiarkan terus
berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke
janin.
2.
Oksigen vital yang melalui
tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas
sendiri.
3.
Lotus Birth juga
memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah lahir.
4.
Bayi tetap berada dekat ibu
setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk
bounding attachment.
5.
Dr Sarah Buckley mengatakan
:"bayi akan menerima tambahan 50-100ml darah yang dikenal sebagai
transfusi placenta. Darah transfuse ini mengandung zat besi, sel darah merah,
keeping darah dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun
pertama."
Hilangnya 30 mL darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya
600 mL darah untuk orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan pemotongan tali
pusat sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60 mL darah, yang setara dengan 1200mL darah orang dewasa.
Meski bukan
secara ekstrim seperti Lutus Birth ternyata penundaan pemotongan tali pusat berdasarkan
penelitian memang bermanfaat. Segera setelah bayi lahir biasanya penolong
kelahiran akan memotong tali pusat bayi dan menyisakan beberapa sentimeter yang
nantinya akan lepas sendiri. Namun penelitian-penelitian terbaru
menyatakan menunda memotong tali pusat bayi memiliki banyak manfaat. Dalam penelitian yang dilakukan
di Swedia terhadap 400 bayi diperoleh hasil bayi-bayi yang tali pusatnya
ditunda dipotong selama 3 menit memiliki kadar zat besi lebih tinggi di
usia empat bulan dibandingkan dengan bayi yang tali pusatnya langsung dipotong
beberapa detik pasca lahir.
Penelitian yang dimuat dalam British
Medical Journal itu menyebutkan penundaan memotong tali pusat bayi selama 3
menit cukup efektif untuk mencegah anemia. Penundaan memotong tali pusat
seharusnya dipertimbangkan sebagai standar dalam kelahiran cukup bulan.
Penundaan memotong tali pusat memang bisa meningkatkan kadar zat besi dalam
tubuh bayi, tetapi hal itu biasanya hanya diterapkan pada kelahiran bayi
prematur. Pada bayi dengan berat badan rendah atau bayi prematur ada poin lebih
untuk menambahkan zat besi sampai tali pusat tidak berdenyut lagi. Tetapi itu
pun tidak terlalu lama karena bayi prematur rentan hipotermia atau kedinginan.
Waktu penyembuhan pusar apabila dilakukan pemtongan
tali pusat dengan tidak dapat terlihat dalam table sebagai berikut :
No. Waktu Tali pusat terpotong Waktu penyembuhan pusar yang
diperlukan
|
1. Segera
9,56 hari
|
2. Ketika berhenti berdenyut 7,16 hari
|
3. Nanti
3,75 hari
|
Kerugian Lotus Birth
Analisis menemukan bahwa bayi yang
baru lahir pada kelompok penundaan-klem memiliki lebih besar zat besi
dalam darah mereka. Jumlah zat besi dalam darah saat lahir dapat mempengaruhi
kesehatan, terutama risiko seorang bayi untuk anemia pada bulan-bulan pertama
kehidupan. Namun, studi ini juga menemukan bahwa bayi dalam kelompok
tertunda-klem lebih rentan terhadap penyakit kuning. Banyak bayi mendapatkan
bentuk ringan dari penyakit kuning saat lahir karena hati belum matang dan
tidak bisa memproses bilirubin, produk sampingan kuning pemecahan sel darah
merah tua. Ketika hati tidak dapat memproses semua bilirubin cenderung
terdorong keluar ke jaringan dan bayi tampak kuning sedikit. Ikterus baru lahir
dapat mereda tanpa pengobatan atau diperlakukan dengan paparan sinar matahari
yang sederhana.
Kajian ini menemukan bahwa bayi
dalam kelompok tertunda-klem memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit kuning
yang membutuhkan perawatan ekstra dengan fototerapi. Tapi jika Anda bekerja di
daerah di mana Anda tidak memiliki akses yang mudah untuk mengobati anak dengan
penyakit kuning yang lebih parah, maka sebagai dokter Anda akan perlu untuk
menimbang-nimbang antara manfaat dan risiko. Membiarkan bayi untuk mendapatkan
darah tambahan dan mungkin menjadi penyakit kuning adalah masalah tertentu jika
Anda tidak memiliki fasilitas. Secara medis yang harus diwaspadai bila tali
pusar harus segera diklem untuk mencegah bayi menjadi kuning karena bilirubin
(senyawa hasil metabolisme hati) yang tinggi. Apalagi bila terdapat perbedaan
golongan darah ibu dan bayi misalnya rhesus darah ibu negatif bayi rhesus
positif atau ibu golongan darah O bayi A, B atau AB. Semakin lama tali pusar
dibiarkan, maka akan semakin banyak darah ibu yang tidak sesuai bercampur
dengan darah bayi.
Tidak bisa diterapkan pada seluruh
kebudayaan. Membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai.Membutuhkan tenaga
kesehatan yang berpengalaman. Membutuhkan banyak petugas kesehatan, misalnya
bayi di mandikan harus ada petugas yang lain memegangi dan menjaga tali pusat.
Memerlukan perawatan ekstra pada
plasenta agar tidak membusuk dan berbau tidak sedap.
F.
Langkah dilakukannya Lotus Birth
Beberapa hal yang dilakukan
dalam Lotus Birth diantaranya :
1.
Bila bayi lahir, biarkan
tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi, cukup angkat tali
tersebut.
2.
Tunggu lahirnya plasenta
secara alami.
3.
Ketika plasenta lahir,
tempatkan pada mangkuk di dekat ibu..
4.
Tunggu transfusi penuh darah
dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.
5.
Hati-hati dalam mencuci
plasenta yaitu dengan menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.
6.
Tempatkan plasenta di tempat
yang kering.
7.
Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau
kain kemudian letakkan dalam tas plasenta.. The covering is changed daily or
more often if seepage occurs. Permukaan plasenta akan berubah setiap hari
bahkan lebih cepat jika sering terjadi
rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan
menaburkan garam pada bagian plasenta.
8.
Gendong bayi dan beri makan
sesuai kebutuhannya.
9.
Pakaikan bayi menggunakan
pakaian yang longgar.
10. bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya.
11. Meminimalisir pergerakan bayi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lotus Birth adalah suatu metode asuhan pada bayi baru lahir dimana tali
pusat bayi tidak dipotong. Setelah bayi lahir, tali pusat yang melekat pada
bayi dan plasenta dibiarkan saja, tanpa dijepit atau dipotong. Tali pusat dan
plasenta merupakan satu unit dan satu kesatuan. Tali pusat kemudian akan kering
sendiri dan akhirnya lepas secara alami dari umbilicus. Pelepasan tersebut
umumnya terjadi 3-10 hari setelah bayi lahir.
Negara perintis Lotus birth untuk pertama kalinya adalah Amerika. Lotus
birth dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi
luka yang terbuka. Meskipun Lotus birth ini merupakan suatu fenomena yang baru,
tapi penundaan pemotongan tali pusat sudah ada dalam budaya Bali dan budaya suku
Aborigin Australia. Dan keputusan Lotus birth serta dampak fisiologis yang
dapat terjadi merupakan tanggung jawab dari klien yang telah memilih dan
membuat keputusan untuk asuhan lotus birth ini (informed choncen).
Sedangkan di Negara Indonesia sendiri asuhan bayi dengan lotus birth
belum dapat di aplikasikan, selain terkait dengan pro dan kontra penerapannya
juga terkendala dengan kelemahan-kelemahan pelaksanaan lotus birth sendiri.
B. SARAN
1.
Karena lotus birth adalah
suatu ilmu yang baru di harapkan kita sebagai seorang bidan dapat mengetahui
dan selalu mengikuti perkembangan ilmu kebidanan.
2.
Diharapkan nanti penerapan
dengan metode lotus birth ini dapat dilakukan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://childrengrowup.wordpress.com/2012/10/08/metode-kelahiran-lotus-birth-manfaat-dan-dampak-kerugiannya/
2. mayunii.files.wordpress.com/2011/09/makalah-lotus-birth.doc
Tidak ada komentar :
Posting Komentar