Sabtu, 05 Februari 2011

emote

:D:lol::-);-)8):-|:-*:oops::sad::cry::o:-?:-x:eek::zzz:P:roll::sigh::-) ;-) :-?

jantung tempat bermuara para vena

http://www.emocutez.comKau adalah jantung, tempat bermuara para vena
Begitu banyak yang datang dan meminta untuk
kau tempatkan di empat ruang itu…
Aku tahu…

Kau memiki sebuah aorta
Yang terbesar, yang terspesial
Yang kau tempatkan di ruang paling spesial, ventrikel kiri mu
Aku paham…

Kau begitu terlindungi
Sternum dan vertebra terus mengapit mu
Membuat mu susah untuk disentuh
Aku mengerti…

Kau begitu spesial
Menyerupai otot rangka, meniru otot polos
Dan membentuk diri mu menjadi sempurna
Aku menginginkan mu seperti mereka menggilai mu

Tapi, aku bukan lah vena
Aku tak ingin menjadi aorta
Dan tak mungkin merusak sternum dan vertebra untuk menggapai mu
Aku hanya bisa menulis tentang mu dalam catatan-catatan terindah
tentang mimpi…

Dan satu hal yang kuyakini tentang mimpi
Bahwa kau akan menjadi bagian dari ku,
 masa depan ku…

jantung lemah "puisi"

KuliHat Diriku …

Jantungku tak secerah dulu…setiap bagian dalam dirinya tercoret infark…hmm apa yang terjadi kawan? apa kau letih memompa???
disudut sana..Heparku berteriak kesakitan karena jumlah racun diluar dari kendalinya, sepertinya ia menciut…

disana Juga terlihat jelas wajah Lien yang Pucat pasi, Eritrosit tak lagi mampu memberi kecerahan baginya…bagaimana tidak…eritrosit ku kaku…
kulihat VAskulerku…berisi cairan yang didominasi siputih leuko…wajar saja Perbuatanku tak pernah bertobat kawan…
dibawah sana kulihat Tibia-Fibula menangis menopang bebanku…sungguh saya terlalu jahat…menempakan mereka dibawah…
tiap sendiku kaku…

hmmm…tiba-tiba paru-paruku teriak…kulihat wajahnya hitam..apa ia lelah muak dengan udara di dunia…kasian juga…
yang menarik…diatas sana Cerebrum tak lagi bersuara..apa yang terjadi kawan???…Ia Atrofi..lantas tak pernah saya gunakan waktu masih muda…
kuliahat diriku tak lagi muda…

ovum dan sperma

ovum berpuisi : 

Apa yang membuat mu  ragu?
Bukankah diantara folikel-folikel di ovarium
Hanya satu yang akan bertahan
Folikel yang ada aku di dalamnya, folikel de graaf
Bukankah ketika ovum dilepaskan dari folikel
Dia akan menuju ke sebuah tempat bernama ampula
Sebuah ruang yang akan mempertemukan kita
Tak peduli seberapa jauh perjalalanan itu
melewati tuba falopii

Aku adalah ovum yang menanti mu di ampula
Berjalanlah  kea rah ku

Lihatlah…
Tuhan menciptakan sebuah hijab, zona pellucida
Kelak hanya kau yang bisa menembusnya
dan menggapai ku…

Lalu, apalagi  yang kau tunggu?
Bukan kah ketika kau gagal menggapai ku
Endometrium akan runtuh
Dan pertemuan kita akan tertunda

Kita, kau dan aku adalah pilihan  yang terbaik
Lalu, apa yang membuat mu ragu?
Berjuanglah untuk mendapatkan ku
dan aku akan setia menanti mu

::: jawaban sperma :

aku sebenarnya tidak ragu..
aku hanya masih menunggu waktu..
kapan aku akan bisa berlari maju..
aku sudah siap berlomba untuk menjadi yang nomor satu
kita akan bersama dan menjadi satu..

kisah cinta arteri dan vena

“Menurut mu, apa Lizzie akan memakan jantung William jika suatu saat dia dikecewakan?”
Vena tertawa kecil mendengar pertanyaan aneh ini, pertanyaan lucu tepatnya. Tapi dia tidak ingin membuat Arteri tersinggung, dia tahu, cowok ini ‘hatinya sedikit’. “Menurut ku, Lizzie ini vegetarian”, jawabnya sambil tersenyum tipis lalu melemparkan pandangannya ke laut biru di hadapan mereka.

Wajah Arteri memerah seketika, bukan marah, malu ataupun kehabisan kata-kata tapi karena dia senang gadis bermata sipit ini mulai melunak. “Bukankah Lizzie bisa saja jatuh cinta pada Kapten Jack?” Ditatapnya Vena sekilas sebelum dia merebahkan tubuhnya ke atas pasir.
                                       

“Hmm..bisa saja”. Vena mulai tertarik dengan topik ini, yah, dia suka menonton dan mengamati kisah cinta di setiap film. “William ini benar-benar laki-laki bodoh ya”, seharusnya dia tak menyerahkan kotak yang berisi jantungnya pada Lizzie”, katanya lalu tersenyum tipis pada Arteri. Sekilas pandangan mata mereka beradu, Vena dengan cepat membuang pandangannya ke tempat lain, dia mulai takikardi.
“Dia tak bodoh hanya…”
“Hanya kenapa?” desak Vena.
“Hanya sedang jatuh cinta” kata Arteri. Beberapa detik waktu terasa berhenti, tak ada yang berkata apa-apa. “Apa aku terlihat bodoh?” Arteri berusaha membuka percakapan. Vena hanya diam, dia tahu pembicaraan mereka akan mengarah kemana. Bukannya dia ingin menolak Arteri, tapi dia benar-benar tak siap membiarkan seseorang memasuki hidupnya.
“Menurutmu, apakah bisa terjadi kontraksi separuh jantung?” tanya Vena spontan.
Arteri kembali menegakkan tubuhnya, dia bisa menangkap sinyal penolakan dari Vena. Tapi dia tak ingin menyerah begitu saja. Untuk membuat Vena ada bersamanya di Pantai Akarena ini telah mengorbankan banyak tenaga dan pikirannya. Tenaga untuk menjadi sopir sebulan si Lina, adik Vena hanya demi menjebak Vena untuk bisa duduk bersamanya saat ini. Belum jadi adik ipar saja repotnya minta ampun, bagaimana nasibnya kalau mereka akhirnya benar-benar menjadi keluarga. Itupun kalau Vena menerimanya. Dia kembali fokus pada pertanyaan Vena. “Jika sebuah impuls terjadi secara spontan di salah satu bagian jantung, maka akan menyebar ke seluruh jantung”.
“Jadi?” tanya Vena menginginkan jawaban lebih.
“Ya, intinya tidak akan pernah ada kontraksi separuh jantung” kata Arteri sambil menatap Vena lekat-lekat. “Seperti perasaan ku padamu, utuh!”
“Jawaban mu sangat tumpul”, Vena tak berani menatap Arteri. Dia tahu kata-katanya barusan akan membuat cowok berkacamata ini kehabisan kata-kata.
“Hmmm, aku tahu kau hanya pura-pura lupa dengan sinsitium fungsional”. Arteri tak membiarkan pandangannya lepas dari gadis ini. “Otot polos viseral dihubungkan oleh gap junction yang memungkinkan perambatan potensial aksi sehingga sel-sel jantung akan berkontraksi secara kesatuan”. Ditatapnya Vena lebih dekat tetapi Vena memalingkan wajahnya. “Baiklah, atrium dan ventrikel masing-masing membentuk suatu sinsitium fungsional dan berkontraksi sebagai unit yang terpisah” lanjut Arteri.
Vena tak mau kalah, bukan ingin beradu ilmu, tapi dia hanya ingin membuat Arteri jengah. Mengajak seorang cowok berdiskusi soal perkuliahan di saat dia ingin menembakmu dengan kata-kata romantis memang perbuatan yang sangat keterlaluan. Vena mencaci maki dirinya sendiri tapi dia tak punya pilihan lain.
“Ya, tapi bukankah tidak ada gap junction di antara sel-sel kontraktil atrium dan ventrikel?” tanya Vena sambil mengernyitkan dahinya.
Arteri tersenyum lalu memegang tangan Vena hingga gadis ini tampak salah tingkah. “Ayolah, aku ingin menjadi pacar mu, bukan dosen”, kata Arteri akhirnya tanpa basa basi. Vena kini membiarkan Arteri menatapnya, mencari jawaban yang tepat kenapa jantungnya bisa berkontraksi sekuat sekarang ini.

“Baiklah, kalau aku tak salah ingat, ada suatu sistem penghantar khusus  untuk mempermudah transmisi kedua massa otot ini supaya dapat berjalan sinkron, tapi, aku lupa juga sih” Arteri lalu tertawa lepas, akhirnya bebannya menjadi ringan. Tak mudah menyimpan “rasa suka”, sebaiknya diungkapkan, ini pelajaran berharga buat nya.

Kedua nya lalu diam, sibuk menenangkan jantung mereka yang berkontraksi dengan kuat. “Buka kembali fisiologi jantung, jelaskan pada ku di kencan pertama kita malam minggu nanti”, kata Vena sambil menggenggam erat tangan Arteri. Dia ingin memberi cowok berkacamata ini satu kesempatan untuk memasuki hatinya.  bisiknya pada Arteri.

emote

:) ;-) :-p :-D :smirk: :(
:up: :down: :up2: :hi: :clapping: :handshake:
:smile: :tease: :wait: :giggle: :winking: :laugh:
:cool: :confused: :nodding: :wasntme: :nerdy: :yawning:
:worried: :o :cry: :eek: :evil: :angry:
:shy: :shysmile: :talk: :thinking: :surprised: :sealed:
:sleeping: :speachless: :verysad: :sweating: :nono: :noway:
:puking: :suicide: :call: :icecream: :flowers: :girl:
:kissing: :kiss: :hearts: :loving: :love: :heart: